April 26, 2025
Friday, September 17, 2010

5/9/10 LELAKI TUA LEPAS BUBARAN


seorang lelaki tua
entah lena atau sesal saja
terpelosok pada kerusi goyang tua
kepalanya separuh melentok ke dada
terangguk-angguk
sesekali bingkas mengusap ences
terus terperosok juga
tiada peduli apa-apa
seperti lelahnya bukan kepalang
setelah sekian waktu
mendengar cerita anak-anak
berebut duduk bersama cucu-cucu
ada cicit-cicit bertangisan kerna panas desa
riuh seketika
membingit menghiburkan


kini
semuanya sudah bubar
terngiau bicara mereka kata pulang
pada kuping yang kian samar menghidu kata
sedang tahunya
inilah asal rumah mereka
inilah tempat tumpah darah mereka
hairannya: "kenapa mereka kata pulang?"

sedang sebetulnya mereka hanya bubaran lama
tahun depan dalam waktu lebaran sebegini juga
pasti di sini mereka pulang
bukan datang
meriuh seketika
namun apakah tetap bauran tawa riang
atau tangis sedu kerana dia yang pulang
kembali dan bubar terusan!

Nota:
Lebaran (Indonesia: kata dasar lebar, bermaksud sesudah): Aidul Fitri
Bubaran (Jawa: kata dasar, bubar, bermaksud bersurai, pergi, berselerakan)
Ences (Jawa: air liur meleleh)

Terasi, Pendam, Simunjan
17 Sept., 2010

1 comments :

  1. lebaran datang dan pergi
    tahun ini , tahun depan
    sama sahaja
    bagi mereka bagi dia bagi kami
    apa erti lebaran kalau bubar terusan

    anak anak zaman ini
    tetap akan pulang
    digamit bauran lebaran
    ke tempat asal di desa
    akan tetap pulang
    ke arah kehidupan di kota
    mereka pemburu, pencari
    kerana tiada apa di desa
    yang mengamit jiwa mereka

    yang ada cuma kakek
    dan anak kecil
    ayam dan itik
    yang hanya bergantungan hidup mereka
    pada ehsan mereka

    desa yang indah
    kini hanya satu cerita di lensa kamera

    ReplyDelete

Back To Top