13/8/13 aku tidak mengucap selamat tinggal
kutunggu di pantai bergeloradalam gundah dalam gelana
saban waktu tanpa mengerti di mana kamu
setiap deru angin memukul cemara
kukira suara pastinya langkah kakimu
ternyata aku sering khilaf
angin adalah angin
datang dan pergi tetap sama
tiada engkau di situ
tidak akan pernah nyata mimpiku di situ
namun aku tetap sabar
suatu petang meminggir sebuah perahu
kupegang talinya biar tubuhku terpaksa bergulat menahan badai
aku berkira engkau pasti hadir sebentar lagi
kita akan belayar bersama biar ke mana
sedang ombak terus memukul kencang
angin melanda kegilaan
tanganku jadi kepenatan
tali terlepas
malam bertandang
perahu hilang entah ke mana
aku terkusur menyembah pantai
lalu menengadah ke langkit tanpa bintang dan bulan
hitam pekat semua
dingin mengigit tubuh dan hatiku
perlahan-lahan aku terluka
kini sengoyoran membawa diri
mengertilah, saat matinya jasadku
aku tidak mengucap selamat tinggal kepadamu
aku sekadar sedang mencari banyak erti
agar menjadi titian hidupmu penuh pasti
terasi, pendam, simunjan
25 ogos, 2013
0 comments :
Post a Comment