8/7/13 the wilting me.....
dari sebuah belukar berduri ranjaukupetik sekuntum mawar hanya untukmu
kurentasi tujuh benua lewat tujuh ketandusan
kurenangi tujuh lautan lewat segala kemasinan
tujuh purnama lamanya aku menghambatmu
from the thorny field, I plucked the rose
for you, I crossed the seven deserts and salty seas
in seven months, I walked and sailed in pain
senyum manis melirikmu mengetarkan
aku terpana saat di kejauhan
namun saat harum tubuhmu menusuk deriaku
kau berpaling mendongak ke langit
sepertinya bintang kau hambat hajati
kembangku tidak pernah kau sentuh peduli
lalu engkau melangkah pergi tinggal aku tertegun sepi
dan tawamu tetap kuikuti di balik angin-angin pagi
from a distance you threw me a smile
sweet and filling
but as we touch, you turned to the sky searching for the stars
ignoring the rose in my hand
and you walked pass, I stood to loneliness
only your laughter made me accompanied
mawar ini
dulu indah sekali
kelopaknya hijau segar
tangkainya jinjang melintuk-liuk
rangginya merah harum semerbak
jadi kegilaan segala
kerana terbakar matahari jadinya begini
kusirami airmata agar tetap merah sebegini
dan mengertilah merah menyala rangginya hanyalah airmata darahku
dan kini tanganku yang berdarah
apa mungkin aku akan layu sepertinya mawar ini?
I just want you to know, the rose is my blood tears to keep them ever red
though it is not
will I not be also exhausted to death?
nota:
The illustration photo and sketch are sourced from the internet under the topics of wilting rose and bleeding hand. Thank to the contributor. Catatan ingatan ke atas seorang teman yang kabur terus lari membawa hati kerana tidak dipeduli, mudah-mudahan di bulan Ramadhan ini, di manapun engkau berada, semoga Allah memelihara Iman dan kesihatanmu. Aku pasti menyusul suatu hari nanti.
terasi, pendam, simunjan
30 june, 2013
0 comments :
Post a Comment